Gallery

Amalan/Dzikir Agar Terhindar dari Adzab Kubur

aburamiza.wordpress.com

Kita semua pasti takut dengan adzab kubur dan tidak ingin mengalaminya, semoga kita bisa berusaha untuk menghindarinya. Semua atas kehendak dari Alloh ‘Azza wa Jalla. Hanya kepada-Nya lah kita memohon perlindungan dari kengerian alam kubur

 

Kepastian Adanya Adzab Kubur.

Adzab kubur merupakan kepastian dan kebenaran mutlak yang tidak boleh didustakan. Telah datang dalil dari Al-Qur’an, As-Sunnah, dan Ijma yang menerangkannya:

Dalil dari Al-Quran dan As-Sunnah misalnya (http://dakwahquransunnah.blogspot.com/2012/02/adakah-azab-kubur.html):

1. Firman Allah ta’ala:

وَحَاقَ بِآلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ (45) النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ

“Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang. Pada hari terjadinya kiamat (dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”. [QS Al Mu`min: 45-46]

Ayat ini menunjukkan bahwasanya Fir’aun dan kaumnya sebelum tibanya hari kiamat, mereka telah mendapatkan siksaan terlebih dahulu di dalam kubur mereka.

2. Hadits Aisyah radhiallahu ‘anha, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم berdoa di dalam shalatnya:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَفِتْنَةِ الْمَمَاتِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ

“Ya Allah, sesungguhnya saya berlindung kepada-Mu dari azab kubur, saya berlindung kepada-Mu dari fitnah Al Masih Ad Dajjal, saya berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian. Ya Allah, sesungguhnya saya berlindung kepada-Mu dari dosa dan hutang.” [HR Al Bukhari (832) dan Muslim (589)]

Adapun ijma adalah sebagai berikut (http://abiubaidah.com/siksa-kubur-sebuah-akidah-yang-absolut.html/)

Para ulama Salaf telah bersepakat menetapkan adanya adzab kubur. Imam Ahmad bin Hanbal berkata: “Adzab kubur itu haq, tidaklah diingkari kecuali oleh orang yang sesat dan menyesatkan.”[Thobaqot al-Hanabilah 1/62]. Imam Abul Hasan al-Asy’ari berkata: “Mereka (Ahlus Sunnah) telah bersepakat bahwa adzab kubur itu haq.” [Ar-Risalah Ila Ahli Saghor hlm.159]. Imam Ibnu Abdil Barr berkata: “Tidak ada perselisihan antara Ahlu Sunnah tentang Iman adanya adzab kubur.”[At-Tamhid 9/230]. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Ini merupakan akidah seluruh kaum Salaf, Ahli Sunnah Wal Jama’ah. Pengingkarnya hanyalah segelintir dari kalangan ahli bid’ah.

Baca juga: http://www.ustadzfarid.com/2011/07/adanya-siksa-kubur-adalah-pasti.html

Bagi yang masih mengingkari, silahkan baca: http://abiubaidah.com/siksa-kubur-sebuah-akidah-yang-absolut.html/ dan http://asysyariah.com/membantah-pengingkar-azab-kubur.html

 

Macam-macam Adzab Kubur (http://qurandansunnah.wordpress.com/2009/11/30/macam-macam-azab-kubur-dan-sebab-sebabnya/)

1. Diperlihatkan neraka jahannam

النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا

Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang.” (Ghafir: 46)

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا مَاتَ عُرِضَ عَلَيْهِ مَقْعَدَهُ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ، إِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَمِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ، وَإِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَمِنْ أَهْلِ النَّارِ فَيُقَالُ: هَذَا مَقْعَدُكَ حَتَّى يَبْعَثَكَ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Sesungguhnya apabila salah seorang di antara kalian mati maka akan ditampakkan kepadanya calon tempat tinggalnya pada waktu pagi dan sore. Bila dia termasuk calon penghuni surga, maka ditampakkan kepadanya surga. Bila dia termasuk calon penghuni neraka maka ditampakkan kepadanya neraka, dikatakan kepadanya: ‘Ini calon tempat tinggalmu, hingga Allah Subhanahu wa Ta’ala membangkitkanmu pada hari kiamat’.” (Muttafaqun ‘alaih)

2. Dipukul dengan palu dari besi

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

فَأَمَّا الْكَافِرُ وَالْمُنَافِقُ فَيَقُولَانِ لَهُ: مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ؟ فَيَقُولُ: لَا أَدْرِي، كُنْتُ أَقُولُ مَا يَقُولُ النَّاسُ. فَيَقُولَانِ: لَا دَرَيْتَ وَلَا تَلَيْتَ. ثُمَّ يُضْرَبُ بِمِطْرَاقٍ مِنْ حَدِيدٍ بَيْنَ أُذُنَيْهِ فَيَصِيحُ فَيَسْمَعُهَا مَنْ عَلَيْهَا غَيْرُ الثَّقَلَيْنِ

Adapun orang kafir atau munafik, maka kedua malaikat tersebut bertanya kepadanya: “Apa jawabanmu tentang orang ini (Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam)?” Dia mengatakan: “Aku tidak tahu. Aku mengatakan apa yang dikatakan orang-orang.” Maka kedua malaikat itu mengatakan: “Engkau tidak tahu?! Engkau tidak membaca?!” Kemudian ia dipukul dengan palu dari besi, tepat di wajahnya. Dia lalu menjerit dengan jeritan yang sangat keras yang didengar seluruh penduduk bumi, kecuali dua golongan: jin dan manusia.” (Muttafaqun ‘alaih)

3. Disempitkan kuburnya, sampai tulang-tulang rusuknya saling bersilangan, dan didatangi teman yang buruk wajahnya dan busuk baunya.

Dalam hadits Al-Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu yang panjang, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang orang kafir setelah mati:

فَأَفْرِشُوهُ مِنَ النَّارِ وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا مِنَ النَّارِ؛ فَيَأْتِيهِ مِنْ حَرِّهَا وَسُمُومِهَا وَيَضِيقُ عَلَيْهِ قَبْرُهُ حَتَّى تَخْتَلِفَ فِيهِ أَضْلاَعُهُ وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ قَبِيحُ الْوَجْهِ قَبِيحُ الثِّيَابِ مُنْتِنُ الرِّيحِ فَيَقُولُ: أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُوؤُكَ، هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ. فَيَقُولُ: مَنْ أَنْتَ، فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ الَّذِي يَجِيءُ بِالشَّرِّ. فَيَقُولُ: أَنَا عَمَلُكَ الْخَبِيثُ. فَيَقُولُ: رَبِّ لَا تُقِمِ السَّاعَةَ

Gelarkanlah untuknya alas tidur dari api neraka, dan bukakanlah untuknya sebuah pintu ke neraka. Maka panas dan uap panasnya mengenainya. Lalu disempitkan kuburnya sampai tulang-tulang rusuknya berimpitan. Kemudian datanglah kepadanya seseorang yang jelek wajahnya, jelek pakaiannya, dan busuk baunya. Dia berkata: ‘Bergembiralah engkau dengan perkara yang akan menyiksamu. Inilah hari yang dahulu engkau dijanjikan dengannya (di dunia).’ Maka dia bertanya: ‘Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang datang dengan kejelekan.’ Dia menjawab: ‘Aku adalah amalanmu yang jelek.’ Maka dia berkata: ‘Wahai Rabbku, jangan engkau datangkan hari kiamat’.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i, Ibnu Majah dan Al-Hakim)

4. Dirobek-robek mulutnya, dimasukkan ke dalam tanur yang dibakar, dipecah kepalanya di atas batu, ada pula yang disiksa di sungai darah, bila mau keluar dari sungai itu dilempari batu pada mulutnya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Jibril dan Mikail ‘alaihissalam sebagaimana disebutkan dalam hadits yang panjang:

فَأَخْبِرَانِي عَمَّا رَأَيْتُ. قَالَا: نَعَمْ، أَمَّا الَّذِي رَأَيْتَهُ يُشَقُّ شِدْقُهُ فَكَذَّابٌ يُحَدِّثُ بِالْكَذْبَةِ فَتُحْمَلُ عَنْهُ حَتَّى تَبْلُغَ الْآفَاقَ فَيُصْنَعُ بِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَالَّذِي رَأَيْتَهُ يُشْدَخُ رَأْسُهُ فَرَجُلٌ عَلَّمَهُ اللهُ الْقُرْآنَ فَنَامَ عَنْهُ بِاللَّيْلِ وَلَمْ يَعْمَلْ فِيهِ بِالنَّهَارِ يُفْعَلُ بِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَالَّذِي رَأَيْتَهُ فِي الثَّقْبِ فَهُمُ الزُّنَاةُ، وَالَّذِي رَأَيْتَهُ فِي النَّهْرِ آكِلُوا الرِّبَا

“Beritahukanlah kepadaku tentang apa yang aku lihat.” Keduanya menjawab: “Ya. Adapun orang yang engkau lihat dirobek mulutnya, dia adalah pendusta. Dia berbicara dengan kedustaan lalu kedustaan itu dinukil darinya sampai tersebar luas. Maka dia disiksa dengan siksaan tersebut hingga hari kiamat. Adapun orang yang engkau lihat dipecah kepalanya, dia adalah orang yang telah Allah ajari Al-Qur’an, namun dia tidur malam (dan tidak bangun untuk shalat malam). Pada siang hari pun dia tidak mengamalkannya. Maka dia disiksa dengan siksaan itu hingga hari kiamat. Adapun yang engkau lihat orang yang disiksa dalam tanur, mereka adalah pezina. Adapun orang yang engkau lihat di sungai darah, dia adalah orang yang makan harta dari hasil riba.” (HR. Al-Bukhari no. 1386 dari Jundub bin Samurah radhiyallahu ‘anhu)

5. Dicabik-cabik ular-ular yang besar dan ganas

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

فَإِذَا أَنَا بِنِسَاءٍ تَنْهَشُ ثَدْيَهُنَّ الْحَيَّاتُ، فَقُلْتُ: مَا بَالُ هَؤُلَاءِ؟ فَقَالَ: اللَّوَاتِي يَمْنَعْنَ أَوْلَادَهُنَّ أَلْبَانَهُنَّ

Tiba-tiba aku melihat para wanita yang payudara-payudara mereka dicabik-cabik ular yang ganas. Maka aku bertanya: ‘Kenapa mereka?’ Malaikat menjawab: ‘Mereka adalah para wanita yang tidak mau menyusui anak-anaknya (tanpa alasan syar’i)’.” (HR. Al-Hakim. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullahu dalam Al-Jami’ush Shahih berkata: “Ini hadits shahih dari Abu Umamah Al-Bahili radhiyallahu ‘anhu.”)

Sangat ngeri, jangan sampai kita mendapatkannya!

 

Sebab Mendapatkan Adzan Kubur

Siksa kubur memiliki beberapa faktor penyebab, di antaranya sebagaimana yang disebut dalam hadits berikut:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَرَّ النَّبِىُّ بِقَبْرَيْنِ فَقَالَ : إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ ، وَمَا يُعَذَّبَانِ فِى كَبِيرٍ, أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لاَ يَسْتَتِرُ مِنَ الْبَوْلِ ، وَأَمَّا الآخَرُ فَكَانَ يَمْشِى بِالنَّمِيمَةِ. ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً ، فَشَقَّهَا نِصْفَيْنِ ، فَغَرَزَ فِى كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ ، لِمَ فَعَلْتَ هَذَا قَالَ : لَعَلَّهُ يُخَفَّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا

“Dari Ibnu Abbas, beliau berkata: Nabi pernah melewati dua kuburan, kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya penghuni kubur sedang disiksa, keduanya tidak disiksa dalam masalah yang berat, salah satunya karena tidak menjaga dari air kencing, adapun yang kedua dia suka mengadu domba. Lalu beliau mengambil pelepah kurma yang masih basah dan membelahnya menjadi dua dan menancap kan pada masing-masing kubur satu buah. Mereka bertanya: “Ya Rosululloh, kenapa kamu lakukan hal ini? Beliau menjawab: Agar diringankan siksa keduanya selama belum kering.”[HR. Bukhori 216 dan Muslim 292]

Hadits ini menjelaskan kepada kita tentang sebagian faktor penyebab adzab kubur, yaitu meremehkan najisnya air kencing dan namimah. Al-Hafizh Ibnu Rojab berkata: “Sebagian ulama menyebutkan rahasia dibalik pengkhususan “kencing dan namimah” sebagai faktor siksa kubur, yaitu karena alam kubur adalah rumah utama menuju kampung akhirat.

Kemaksiatan yang akan diberi balasan besok pada hari kiamat ada dua macam: Hak Alloh Ta’ala dan hak hamba. Hak Alloh Ta’ala pertama kali yang diadili adalah sholat, sedang hak hamba adalah darah. Adapun barzakh adalah tempat untuk mengadili perantara dua hak tersebut. Perantara sholat adalah suci dari hadats dan najis, sedangkan perantara pertumpahan darah adalah namimah dan mencela kehormatan. Jadi dalam alam barzakh dimulai untuk membalas kedua perantara tersebut.”[Ahwal Qobr hlm..89] (http://abiubaidah.com/siksa-kubur-sebuah-akidah-yang-absolut.html/)

Sebab lainnya yang sulit dihindari oleh seorang muslim adalah Ghibah:

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَمَّا عَرَجَ بِي رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ مَرَرْتُ بِقَوْمٍ لَهُمْ أَظْفَارٌ مِنْ نُحَاسٍ يَخْمُشُونَ وُجُوهَهُمْ وَصُدُورَهُمْ، فَقُلْتُ: مَنْ هَؤُلَاءِ يَا جِبْرِيلُ؟ قَالَ: هَؤُلَاءِ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ لُحُومَ النَّاسِ وَيَقَعُونَ فِي أَعْرَاضِهِمْ

Tatkala Rabbku memi’rajkanku (menaikkan ke langit), aku melewati beberapa kaum yang memiliki kuku dari tembaga, dalam keadaan mereka mencabik-cabik wajah dan dada mereka dengan kukunya. Maka aku bertanya: ‘Siapakah mereka ini wahai Jibril?’ Dia menjawab: ‘Mereka adalah orang-orang yang memakan daging (suka mengghibah) dan menjatuhkan kehormatan manusia’.” (HR. Ahmad, dishahihkan Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 533. Hadits ini juga dicantumkan dalam Ash-Shahihul Musnad karya Asy-Syaikh Muqbil rahimahullahu) (http://qurandansunnah.wordpress.com/2009/11/30/macam-macam-azab-kubur-dan-sebab-sebabnya/)

Sebab-sebab lainnya dapat dilihat di link di atas.

 

Amalan yang Menyelamatkan dari Adzab Kubur

Amalan yang paling mudah selain berdoa secara umum di segala keadaan dan di akhir sholat (sebagaimana tersebut dalam hadits di atas), yaitu membaca surat Al-Mulk (tabaarok) setiap malam:

Menghindari Adzab Kubur022

  sumber: Majalah Al-Mawaddah Edisi Ke-6, Tahun ke-2

Cukup sediakan waktu kurang dari 10 menit tiap malam untuk membacanya, tidak berat bagi yang dimudahkan Alloh Subhanahu wa ta’ala

Adapun amalan atau perkara lainnya diantaranya adalah Ribath (berjaga di pos perbatasan wilayah kaum muslimin) siang dan malam, mati syahid, dan Mati pada malam Jumat atau siang harinya (http://qurandansunnah.wordpress.com/2009/11/30/macam-macam-azab-kubur-dan-sebab-sebabnya/)Sangat susah untuk mendapatkannya bukan?

Catatan:

– Ada riwayat yang tidak shohih seputar adzab kubur, yaitu sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas yang dilemahkan Syaikh Albani dalam Dho’if Targhib wa Tarhib no. 887.

– Membaca surat Al-Mulk secara kontinyu juga menjadi penyebab mendapatkan syafa’at, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 1400), at-Tirmidzi (no. 2891), Ibnu Majah (no. 3786), Ahmad (2/299) dan al-Hakim (no. 2075 dan 3838), dinyatakan shahih oleh imam al-Hakim dan disepakati oleh imam adz-Dzahabi, serta dinyatakan hasan oleh imam at-Tirmidzi dan syaikh al-Albani. Selengkapnya, dapat dibaca di https://abumuhammadblog.wordpress.com/2013/04/22/amalan-atau-perkara-yang-menyebabkan-seseorang-mendapatkan-syafaat-mau/ atau http://muslim.or.id/tafsir/keutamaan-membaca-surat-al-mulk.html

Semoga kita semua dimudahkan untuk mengamalkannya. Semoga Sholawat dan Salam selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad berserta keluarganya, sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya dengan baik hingga hari kiamat.

 

 

Abu Muhammad

Palembang, 13 Shafar 1434 H / 26 Desember 2012

Leave a comment