Gallery

Amalan Singkat (Cukup Beberapa Menit) Penghapus Dosa (1)

artikelassunnah.blogspot.com

artikelassunnah.blogspot.com

Seorang Mukmin yang mengetahui keagungan Allâh Ta’ala dan hak-Nya, setiap dia melihat dirinya banyak melalaikan kewajiban dan menerjang larangan, akan khawatir dosa-dosa itu akan menyebabkan siksa Allâh Ta’ala kepadanya.

Nabi Muhammad Shallallâhu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

hadist

“Sesungguhnya seorang Mukmin itu melihat dosa-dosanya seolah-olah dia berada di kaki sebuah gunung, dia khawatir gunung itu akan menimpanya. Sebaliknya, orang yang durhaka melihat dosa-dosanya seperti seekor lalat yang hinggap di atas hidungnya,
dia mengusirnya dengan tangannya –begini–, maka lalat itu terbang”. (HR. at-Tirmidzi, no. 2497 dan dishahîhkan oleh al-Albâni rahimahullâh)

Ibnu Abi Jamrah rahimahullâh berkata,

“Sebabnya adalah, karena hati seorang Mukmin itu diberi cahaya. Apabila dia melihat pada dirinya ada sesuatu yang menyelisihi hatinya yang diberi cahaya, maka hal itu menjadi berat baginya. Hikmah perumpamaan dengan gunung yaitu apabila musibah yang menimpa manusia itu selain runtuhnya gunung, maka masih ada kemungkinan mereka selamat dari musibah-musibah itu. Lain halnya dengan gunung, jika gunung runtuh dan menimpa seseorang, umumnya dia tidak akan selamat. Kesimpulannya bahwa rasa takut seorang Mukmin (kepada siksa Allâh Ta’ala -pen) itu mendominasinya, karena kekuatan imannya menyebabkan dia tidak merasa aman dari hukuman itu. Inilah keadaan seorang Mukmin, dia selalu takut (kepada siksa Allâh-pen) dan bermurâqabah (mengawasi Allâh). Dia menganggap kecil amal shalihnya dan khawatir terhadap amal buruknya yang kecil”. (Tuhfatul Ahwadzi, no. 2497) (http://majalah-assunnah.com/index.php/kajian/tazkiyatun-nufus/92-seharusnya-kita-selalu-menangis)

Akan tetapi, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ.

“Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat” (Hadits hasan riwayat Ahmad (III/198), At Tirmidzi (no. 2499), Ibnu Majah (no. 4251) dan Al Hakim (IV/244). Lihat Shahih Jami’ush Shaghir (no. 4515), dari sahabat Anas) (http://almanhaj.or.id/content/2659/slash/0/segeralah-bertaubat-kepada-allah/)

Solusinya tentu selain bertaubat atas segala dosa dengan segera (sebagaimana tercantum dalam hadits di atas), yaitu mengerjakan amalan-amalan yang dapat menghapuskan dosa. Semoga kita semua terhindar dari adzab Alloh di hari kiamat.

 

Sebelum kita menginjak ke pembahasan, sebenarnya bagi non muslim, ada amalan yang relatif singkat untuk menghapus segala macam dosa dan kesalahan dan berkesempatan memasuki surga serta menjauhi kekekalan neraka.

Ya, mereka tinggal bersyahadat dan masuk islam, sehingga dosa-dosa mereka terhapus

Dari ‘Amr bin Al-‘Aash :

قال للنَّبيِّ صلى الله عليه وسلم لما أسلم : أريدُ أنْ أَشْتَرطَ ، قال : (( تشترط ماذا ؟ )) قلتُ : أنْ يُغْفَرَ لي ، قال : (( أما عَلمتَ أنَّ الإسلامَ يَهدِمُ ما كان قبله ؟ ))

Ia pernah berkata kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Aku ingin membuat persyaratan”. Beliau bersabda : “Apa yang ingin engkau persyaratkan ?”. Aku menjawab : “Aku diampuni (oleh Allah)”. Beliau bersabda : “Tidakkah engkau ketahui bahwa Islam menghapus segala dosa/kesalahan yang dilakukan sebelum Islam. (Shahih Muslim 1/78 no. (121))

Diriwayatkan juga oleh Al-Imam Ahmad dengan lafadh :

إنَّ الإسلام يَجُبُّ ما كان قبله من الذنوب

“Sesungguhnya Islam menghapus dosa-dosa sebelumnya”. (Al-Musnad-nya 4/198, 204, 205)

Lebih bagus lagi jika mau memperbaiki keislamannya, tidak sekedar “Islam KTP”

An-Nasa’iy meriwayatkan dari hadits Abu Sa’iid, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda :

إذا أسلمَ العبدُ فحَسنُ إسلامُهُ ، كَتبَ الله له كُلَّ حَسنةٍ كان أزلَفَها ، ومُحِيتْ عنه كُلُّ سيئة كان أزلَفَها ، ثم كان بَعْدَ ذلك القِصَاصُ ، الحسَنَةُ بِعَشْر أمثالِها إلى سَبع مئةِ ضِعفٍ ، والسَّيِّئَةُ بمِثلِها إلا أنْ يتجاوَزَ الله، وفي رواية أخرى : (( وقيلَ له : استأنفِ العمل )) .

“Jika seorang hamba masuk Islam dan bagus keislamannya, akan ditulis oleh Allah segala kebaikan yang dulu pernah ia kumpulkan dan dihapus darinya setiap kesalahan yang pernah ia kumpulkan. Setelah itu, yang ada adalah qishash : satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat dan satu kejelekan akan dihitung dengan satu kesalahan yang serupa, kecuali jika Allah memaafkannya”. Dalam lain riwayat : “Dikatakan kepadanya : “Mulailah beramal”. (Al-Mujtabaa 8/105-106)

Yang dimaksud dengan segala kebaikan dan kesalahan yang pernah dikumpulkan adalah kebaikan dan kesalahan yang pernah dilakukan sebelum masuk Islam. Ini menunjukkan bahwa seseorang diberi pahala karena kebaikan-kebaikannya sebelum masuk Islam dan kesalahan-kesalahannya dihapus darinya jika masuk Islam, dengan syarat : Keislamannya baik dan menjauhi segala kesalahan tersebut setelah masuk Islam. Hal ini ditegaskan oleh Al-Imam Ahmad, dan ditunjukkan pula dalam Shahiihain dari Ibnu Mas’uud, ia berkata :

قلنا : يا رسول الله ، أنؤاخذ بما عملنا في الجاهلية ؟ قال : (( أمَّا مَنْ أحسَنَ منكم في الإسلام فلا يُؤَاخَذُ بها ، ومن أساءَ أُخِذَ بعمله في الجاهلية والإسلام ))

“Kami bertanya : ‘Wahai Rasulullah, apakah kami dihukum karena apa yang kami lakukan pada masa Jahiliyyah ?’. Beliau menjawab : ‘Barangsiapa di antara kalian berbuat baik di masa Islam, ia tidak dihukum karena kesalahan yang ia perbuat sebelum (masuk) Islam. Dan barangsiapa berbuat tidak baik, maka ia dihukum karena perbuatannya pada masa Jahiliyyah dan masa Islam. (Shahih Al-Bukhari 9/17 (no. 6921) dan Shahih Muslim 1/77 (no. 120)) [http://abul-jauzaa.blogspot.com/2009/09/diantara-kebaikan-seseorang-adalah.html]

 

Baiklah, kita kembali ke pembahasan utama, berikut ini adalah amalan singkat (cukup dikerjakan beberapa menit) yang insyaAlloh dapat menggugurkan dosa-dosa kita (khusus untuk orang Islam) :

1. Istighfar (dibarengi taubat)

Sebagaimana terdapat dalam hadits shahih, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إذَا أَذْنَبَ عَبْدٌ ذَنْبًا فَقَالَ : أَيْ رَبِّ أَذْنَبْت ذَنْبًا فَاغْفِرْ لِي فَقَالَ : عَلِمَ عَبْدِي أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ قَدْ غَفَرْت لِعَبْدِي ثُمَّ أَذْنَبَ ذَنْبًا آخَرَ فَقَالَ أَيْ رَبِّ أَذْنَبْت ذَنْبًا آخَرَ . فَاغْفِرْهُ لِي فَقَالَ رَبُّهُ : عَلِمَ عَبْدِي أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ قَدْ غَفَرْت لِعَبْدِي فَلْيَفْعَلْ مَا شَاءَ قَالَ ذَلِكَ : فِي الثَّالِثَةِ أَوْ الرَّابِعَةِ

Jika seorang hamba berbuat dosa, lalu ia berkata: Wahai Rabbku, aku betul-betul telah berbuat dosa, ampunilah aku. Rabbnya menjawab, “Hamba-Ku telah mengetahui bahwa ia memiliki Rabb yang Maha Mengampuni dosa dan menhukumi setiap dosa. Aku telah mengampuni hamba-Ku.” Kemudian ia berbuat dosa lainnya, lantas ia pun mengatakan pada Rabbnya, “Wahai Rabbku, aku betul-betul telah berbuat dosa lainnya, ampunilah aku.” Rabbnya menjawab, “Hamba-Ku telah mengetahui bahwa ia memiliki Rabb yang Maha Mengampuni dosa dan menhukumi setiap dosa. Aku telah mengampuni hamba-Ku. Lakukanlah sesukamu (maksudnya: selama engkau berbuat dosa lalu bertaubat, maka Allah akan mengampunimu, pen).” Kemudian ia pun melakukan dosa lain yang ketiga atau keempat.”  (HR. Muslim no. 2758) (http://rumaysho.com/belajar-islam/manajemen-qolbu/3239-10-pelebur-dosa-1.html)

2. Menyempurnakan wudhu dan berjalan menuju masjid

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ –صلى الله عليه وسلم- قَالَ « إِذَا تَوَضَّأَ الْعَبْدُ الْمُسْلِمُ – أَوِ الْمُؤْمِنُ – فَغَسَلَ وَجْهَهُ خَرَجَ مِنْ وَجْهِهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ نَظَرَ إِلَيْهَا بِعَيْنَيْهِ مَعَ الْمَاءِ – أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ – فَإِذَا غَسَلَ يَدَيْهِ خَرَجَ مِنْ يَدَيْهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ كَانَ بَطَشَتْهَا يَدَاهُ مَعَ الْمَاءِ – أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ – فَإِذَا غَسَلَ رِجْلَيْهِ خَرَجَتْ كُلُّ خَطِيئَةٍ مَشَتْهَا رِجْلاَهُ مَعَ الْمَاءِ – أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ – حَتَّى يَخْرُجَ نَقِيًّا مِنَ الذُّنُوبِ ».

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:”Apabila seorang muslim atau mukmin berwudhu, maka ketika membasuh wajahnya keluar dari wajahnya dosa yang dia lihat dengan matanya bersama air wudhu atau tetesan air terakhir. Apabila membasuh kedua tangannya, maka keluarlah dari setiap tangannya dosa yang dia lakukan dengan tangannya bersama air atau air tetesan terakhir. Apabila membasuh kedua kakinya, maka keluarlah dari tiap-tiap kakinya dosa yang dia tempuh dengan kakinya bersama air atau air tetesan terakhir”.(Syarah Shahih Musllim oleh Imam Nawawi rahimahullah)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ألا أدلكم على ما يمحو الله به الخطايا ويرفع به الدرجات قالوا بلى يا رسول الله قال إسباغ الوضوء على المكاره وكثرة الخطا إلى المساجد وانتظار الصلاة بعد الصلاة فذلكم الرباط فذلكم الرباط فذلكم الرباط

رواه مالك ومسلم والترمذي والنسائي وابن ماجه بمعناه

“Apakah kalian mau aku tunjukkan sesuatu dengannya Allah menghapuskan dosa dan meningkatkan derajat?” mereka berkata:’Tentu wahai Rasulullah ‘. Beliau menjawab:”Sempurnakanlah wudhu walaupun dalam kondisi tidak menyenangkan, memperbanyak langkah menuju masjid dan menunggu shalat setelah shalat, maka itu adalah ribath, itu adalah ribath, itu adalah ribath (berjaga-jaga di daerah perbatasan musuh)” (Diriwayatkan oleh Imam Malik, Muslim, at-Tirmidzi dll. Lihat Shahih at-Targhib wa at-Tarhiib 185)

( صلاة الرجل في الجماعة تضعف على صلاته في بيته وفي سوقه خمسة وعشرين ضعفا وذلك أنه إذا توضأ فأحسن الوضوء ثم خرج إلى المسجد لا يخرجه إلا الصلاة لم يخط خطوة إلا رفعت له بها درجة وحط عنه بها خطيئة فإذا صلى لم تزل الملائكة تصلي عليه ما دام في مصلاه اللهم صل عليه اللهم ارحمه ولا يزال أحدكم في صلاة ما انتظر الصلاة )

”Shalatnya seorang laki-laki bersama jama’ah (di masjid). Dilipatandakan dari shalatnya di rumahnya, di pasarnya 25 kali lipat, hal itu apabila dia berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, lalu keluar menuju masjid, tidaklah dia keluar kecuali untuk shalat, maka tidaklah dia melangkahkan kakinya satu langkah kecuali dinaikkan untuknya satu derajat, dan dihapuskan darinya satu kesalahan. Apabila selesai shalat maka para Malaikat terus-menerus mendoakannya selama dia berada di tempat shalatnya dengan doa: اللهمصلعليهاللهمارحمهdan salah seorang di antara kalian berada dalam shalat selama menunggu shalat. (HR.al-Bukhari dan Muslim)

3. Membaca dzikir-dzikir penghapus dosa

a. Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahihnya dari Sa’d bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam , beliau bersabda:

« مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ الْمُؤَذِّنَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولاً وَبِالإِسْلاَمِ دِينًا. غُفِرَ لَهُ ذَنْبُهُ ».

Barang siapa yang ketika mendengar adzan membaca

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولاً وَبِالإِسْلاَمِ دِينًا

(Asyhadu alla ilaaha illalloh wahdahu laa syariikalahu wa anna muhammadan ‘abduhu wa rosuuluhu, rodhiitu billahi robba wa bi muhammadir rosuula wa bil islaami diina) maka akan diampuni dosanya. (Syarah Shahih Muslim oleh Imam Nawawi 4/331)

Dan barang siapa yang membaca:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ

dalam sehari 100 kali, dihapuskan kesalahannya walaupun seperti buih di lautan. (HR. al-Bukhari dan Muslim. Syarah Shahih Muslim oleh Imam Nawawi 17/20)

Dan dalam Shahih Muslim juga dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam:

« مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِى دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ فَتِلْكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ ».

“Barang siapa yang bertasbih selesai shalat 33 kali, bertahmid 33 kali, bertakbir 33 kali maka itu 99 kali dan menggenapkannya seratus dengan kalimat:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

(Laa ilaaha illalloh wahdahu laa syariikalahu, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syaiin qodiir), diampunilah dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di laut.”(Syarah Shahih Muslim oleh Imam Nawawi 5/99)

Dari Mu’adz bin Anas (dari bapaknya) radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Barang siapa yang makan lalu membaca:

الحمد لله الذي أطعمني هذا ورزقنيه من غير حول مني ولا قوة

Alhamdu lillaahiladzi ath’amani hadza wa rozaqoniihi min ghoiri haulin minni wa laa quwwatin (Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan aku dan memberi rizki tanpa daya dan kekuatanku), diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR.at-Tirmidzi, dihasankan oleh al-Albani rahimahullah)

Dan barang siapa yang memakai pakaian lalu membaca:

الحمد لله الذي كساني هذا و رزقنيه من غير حول مني و لا قوة

Alhamdulillaahilladzi kasaani haadza wa rozaqoniihi min ghoiri haulin minni wa laa quwwatin (Segala puji bagi Allah yang telah memberi pakaian kepadaaku dan memberi rizki tanpa daya dan kekuatanku), diampuni dosanya yang telah lalu.”(HR.Abu Dawud, dihasankan oleh al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud)

(http://www.alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihathadits&id=203)

Jangan lupa juga membaca doa penutup majelis setelah rapat, seminar, pengajian, arisan, dan pertemuan apa pun

Lafadhnya adalah sebagai berikut :

(ﺳﺒﺤﺎﻧﻚ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻭﲝﻤﺪﻙ ﺃﺷﻬﺪ ﺍﻥ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺃﻧﺖ ﺃﺳﺘﻐﻔﺮﻙ ﻭﺁﺗﻮﺏ ﺇﻟﻴﻚ (ﺣﺪﻳﺚ ﺻﺤﻴﺢ ﺭﻭﺍﻩ ﺗﺮﻣﺬﻱ

(Subhanakallohumma wa bihamdika Asyhadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik). Artinya : “Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi, Shahih).

Diriw ayatkan pula oleh Tirmidzi, ketika Nabi ditanya tentang do’a tersebut, beliau menjawab, untuk melunturkan dosa selama di majelis. (http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/adabul-majelis-dan-kesalahannya.pdf)

4. Adzan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إن المؤذن يغفر له مدى صوته

”Sesungguhnya muadzin diampuni dosanya sejauh mana suaranya”. (Hasan, diriwayatkan oleh Imam Ahamad di dalam musnadnya. Lihat Shahihul Jami’) (http://www.alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihathadits&id=203)

5. Sholat 5 Waktu

“Bagaimana pendapat kalian seandainya ada sungai di pintu yang digunakan untuk mandi setiap hari lima kali, pa yang kalian katakan apakah tersisa kotorannya? Mereka menjawab: Tidak sisa sedikitpun kotorannya. Beliau bersabda: sholat lima waktu menjadi sebab Allah hapus dosa-dosa”(HR. Al Bukhari).

“Sholat lima waktu dan jum’at ke jum’at dan Romadhon ke Romadhon adalah penghapus dosa diantara keduanya selama menjauhi dosa besar” (HR Muslim) (http://ustadzkholid.com/17-amalan-penghapus-dosa/)

6. Bertepatan ucapan “Aamiin” nya dengan amiin malaikat, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

: ( إذا قال الإمام { غير المغضوب عليهم ولا الضالين } . فقولوا آمين فإنه من وافق قوله قول الملائكة غفر له ما تقدم من ذنبه

“Apabila imam menucapkan { غيرالمغضوبعليهمولاالضالين}, maka ucapkanlah aamiin, karena barang siapa yang amiinya bertepatan dengan aamiinnya Malaikat maka diampuni dosanya yang telah lalu.”(HR. al-Bukhari dan Muslim. Lihat Fathul Bari 2/266).

(http://www.alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihathadits&id=203)

7. Membaca  ” اللَّهُمَّرَبَّنَالَكَالْحَمْدُ  jika imam membaca  سَمِعَاللَّهُلِمَنْحَمِدَهُ 

Dan dari Abu Hurairah; Rasulullah bersabda: Jika imam membaca ” سَمِعَاللَّهُلِمَنْحَمِدَهُ ” , maka ucapkanlah ” اللَّهُمَّرَبَّنَالَكَالْحَمْدُ “, karena sesungguhnya barangsiapa yang bertepatan ucapannya dengan ucapan para Malaikat maka akan diampuni dosanya yang telah lalu. [Sahih Bukhari dan Muslim] (http://umar-arrahimy.blogspot.com/2011/06/amalan-penghapus-dosa.html)

8. Menyebarkan salam dan memperbagus ucapan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

” إن من موجبات المغفرة بذل السلام و حسن الكلام ” .رواه الخرائطي في ” مكارم الأخلاق وصححه الألباني في ” السلسلة الصحيحة ” 1935

”Sesungguhnya yang termasuk sebab pengampunan adalah menyebarkan salam dan baik dalam perkataan”.(HR.al-Kharaaithy dalam Makarimul Akhlaq. Dishahihkan oleh al-Albani dalam Silsilah ash-Shahihah 1935)

9. Mengikuti/menyusul keburukan dengan kebaikan, berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala (artinya):

Sesungguhnya kebaikan-kebaikan itu menghapuskan keburukan”. (QS.Huud: 114)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

7 – اتق الله حيثما كنت و أتبع السيئة الحسنة تمحها و خالق الناس بخلق حسن . ( حسن ) انظر حديث رقم : 97 في صحيح الجامع .

”Bertaqwalah kepada Allah di mana pun engkau berada, dan ikutilah/susullah perbuatan buruj dengan kebaikan, niscaya dia (kebaikan) akan menghapuskannya, dan pergaulilah manusia dengan akhlaq yang terpuji”. (Hadits hasan. Lihat hadits ke 97 dalam Shahihul Jami’) (http://www.alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihathadits&id=203)

 10. Memaafkan.

{وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ } [النور: 22]

Dan hendaklah mereka mema’afkan dan berlapang dada. apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [An-Nuur: 22]

 11. Zakat dan Shodaqoh

 {خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا } [التوبة: 103]

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan (dari dosa) dan mensucikan (hati) mereka. [At-Taubah:103]

عن كعب بن عجرة قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : الصدقة تطفئ الخطيئة كما يطفئ الماء النار . قال الشيخ الألباني : صحيح [سنن الترمذي (2/  512)]

Dari Ka’b bin Ujrah; Rasulullah bersabda: Sedekah menghapuskan dosa seperti air memadamkan api. [Sunan Tirmidzi]

 12. Membebaskan utang orang yang kesulitan.

عن أَبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كَانَ تَاجِرٌ يُدَايِنُ النَّاسَ فَإِذَا رَأَى مُعْسِرًا قَالَ لِفِتْيَانِهِ تَجَاوَزُوا عَنْهُ لَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يَتَجَاوَزَ عَنَّا فَتَجَاوَزَ اللَّهُ عَنْهُ [صحيح البخاري- طوق النجاة (3/  58)، ومسلم]

Dari Abu Hurairah; Rasulullah bersabda: Ada seorang pedagang memberikan utang kepada orang-orang, jika ia mendapati orang yang lagi kesulitan (tidak bisa melunasi utangnya) ia berkata kepada pelayannya: Abaikan saja utangnya, semoga Allah juga mengabaikan dosa-dosa kita. Maka Allah pun mengabaikan dosa-dosanya. [Sahih Bukhari dan Muslim] (http://umar-arrahimy.blogspot.com/2011/06/amalan-penghapus-dosa.html)

 

Bersambung ke: Amalan Singkat (Cukup Beberapa Menit) Penghapus Dosa (2)

 

6 comments on “Amalan Singkat (Cukup Beberapa Menit) Penghapus Dosa (1)

Leave a comment